Silahkan hubungi kami jika Anda menemukan link error atau ingin memberikan masukan dan saran Contact Us Ebook Telegram

Kontruksi dan Cara Kerja Pompa Injeksi

Drive shaft pompa injeksi diputar oleh timing belt mesin (atau gigi), maka bahan bakar dihisap oleh feed pump melalui sedimentor dan fuel filter masuk
Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated

Cara Kerja Pompa Injeksi

Gambar 16 memperlihatkan suatu contoh dari suatu sistim untuk bahan bakar. Drive shaft pompa injeksi diputar oleh timing belt mesin (atau gigi), maka bahan bakar dihisap oleh feed pump melalui sedimentor dan fuel filter masuk ke inlet bahan bakar pompa injeksi. Fuel filter akan menyaring bahan bakar sedangkan sedimentor yang berada dibawahnya bertugas melepas kandungan air yang ada pada bahan bakar.

Sistem bahan bakar
Gambar 16. Sistem bahan bakar

Dengan putaran drive shaft, bahan bakr dihisap masuk kefeed pump untuk mengisi ruangan pompa injeksi. Tekanan bahan bakar akan sebanding besarnya dengan putaran drive shaft dan bila telah melampaui besar tekanan tertentu, bahan bakar yang berlebihan akan dikembalikan gulating valve yang terletak pada oil outlet (saluran keluar) feed pump.

Bahan bakar yang ada di dalam ruangan pompa injeksi mengalir melalui lubang masuk distributor  head ke ruang tekanan ( pressure chamber) dimana gerak berputar dan gerak maju mundur dari plunger akan menaikan tekananya.

Bahan bakr selanjutnya akan dikirim ke pipa injeksi terus ke nozzle dan nozzle holder. Sebuah katup over flow yang terletak diatas pompa injeksi berguna untuk menjaga suhu bahan bakar agar tetap konstan dengan jalan mengembalikan bahan bakar yang berlebihan ke tangki bahan bakar.

A. Kontruksi dan Cara Kerja Pompa Injeksi

potongan melintang dari pompa injeksi tipe VE
Gambar 17 gambar potongan melintang dari pompa injeksi tipe VE

1. Penyaluran bahan bakar

Drive shaft yang diputar oleh timing belt atau gigi dari mesinnmemutar cam disk melalui cross coupling. Pin yang terpasang secara groove yang ada pada plunger, bertujuan untuk memutar plunger. Untuk menggerakkan plunger maju mundur, cam disk dilengkapi pula dengan bagian permukaan yang menonjol pada cam dalam jumlah sama banyaknya yang dirancang dalam bentuk yang seragam mengelilingi tepi luar dari cam disk dengan jumlah yang sama dengan jumlah silinder.

Permukaan cam disk selalu bersentuhan dengan roller holder assembly karena cam disk dan plunger ditekan kea rah roller holder assembly oleh kuat gaya pegas dan dua buah plunger spring.

Dengan demikian plunger dapat mengikuti gerakan  cam disk. Selain itu karena cam disk diputar oleh drive shaft diatas, roller holder assembly gerakan berputar yang bersamaan dengan maju mindur dapat terjadi. Konstriksi roller holder assembly dibuat sedemikian rupa agar dapat diputar sesuai sudut tertentu yang sesuia dengan gerakan timmer

potongan terpisah dari pengiriman bahan bakar
Gambar 18. gambar potongan terpisah dari pengiriman bahan bakar

Karena plunger berputar dan bergerak maju mundur secara bersamaan maka dapat menghisap bahan bakar dari ruangan pompa kemudian member tekanan didalam ruang tekanan untuk dikirimkan ke dalam silinder mesin.

2. Pengatur Kecepatan

potongan terpisah dari speed governorerning
Gambar 19. gambar potongan terpisah dari speed governorerning

Governor terletak dibagian atass di ruangan pompa injksi. Empat flyweight dan sebuah governor sleeve berada flyweight holder, dan flyweight holder tersebut terpasang pada governor shaft. Flyweight holder diputar dan dipercepat putaranya oleh gear dari drive shaft melalui rubber damper.

Governor lever assembly bertumpu pad pivot bolts yang berada pomp housing, sedangkan ball joint yang berada bagian bawah lever assembly dipasangkan pada control sleeve yang dapar bergeser pada permukaan bagian luar plunger. Bagian paling atas dari lever assembly  ( tension lever) dihubungkan dengan governor spring oleh retaining pin, sedangkan ujung lain dari governor spring dihubungkan ke control laver shaft.

Control laver shaft dipasang pada tutup governor dan sebuah control laver dipasangkan pada control laver shaft. Pedal akselerator dihubungkan langsung ke control lever dengan sebuah penghubung, dan kuat gaya pegas governor spring akan berubah ubah mengikuti gerak dari posisi control lever tersebut ( yaitu posisi dari pedal akselerasi ).

Banyaknya jumlah injkesi di atur oleh gaya yang saling berlawanan antara gaya sentrifugal flyweight dengan kuat gaya pegas governor. Kuat gaya sentrifugal dan gaya flyweight yang, akan governor lever melalui governor sleeve. Kuat gaya pegas governor spring yang besar kekuatanya tergantung dari posisi control lever, yaitu posisi pada akselerator, menggerakan governor lever melalui retaining pin.


3. Kontrol timing injeksi

potongan terpisah dari control timming injeksi
Gambar 20. gambar potongan terpisah dari control timming injeksi

Pada bagian bawah pompa injeksi, terdapat timer dengan sebuah piston yang terletak ditengah tengahnya. Pada bagian yang bertekanan rendah dipiston timer, terpasang sebuah timer spring yang kuat gaya pegasnya telah ditetapkan sebelumnya tekanan bahan bakar pada ruangan pompa akan bekerja kearah yang berlawanan ( ke bagian yang bertekanan tinggi)

Posisi dari timer piston akan berubah ubah mengikuti keseimbangan dari keseimbangan anatara kedua gaya tersebut diatas untuk memutar roller holder melalui roller holder pin. Bila timer piston menekan timer spring maka timing injeksi dikembangkan (roller holder diputar dengan arah yang berlawanan dengan arah putaran) dan bila timer piston di gerakan kea rah yang berlawanan maka timing injeksi dikembalikan lagi, timing injeksi diatur dengan cara tersebut diatas.

4. Feed Pump

Cara kerja feed pump
Gambar 21. Cara kerja feed pump

Feed pump terdiri dari sebuah rotor, vane-vane dan liner. Putaran shaft diteruskan oleh key ke rotor untuk memutar rotor. Bagian dalam dari permukaan liner tidak lurus terhadap sumbu putaran rotor. Empat buah vane terpasang pada rotor tersebut. Pada saat berputar, gaya centrifugal akan mendorong vane ke arah keluar sampai menyentuh liner dan akan membentuk empat buah ruangan bakar. Volume dari ke empat ruangan tersebut akan bertambah kecepatanil maka bahan bakar akan dikompresikan.

5. Regulating valve

cara kerja regulating valve
Gambar 22. cara kerja regulating valve

Tekanan pengiriman bahan bakar dari feed pump akan bertambah selaras dengan bertambahnya kecepatanepatan pompa. Akan tetapi jumlah keseluruhan injeksi bahan bakar yang diperlukan oleh mesin yang sesungguhnya adalah lebih sedikit dari yang dikirimkan oleh feed pump.

Oleh sebab itu untuk menjaga berlebihanya pertambahan tekanan pada ruangan pompa yang disebabkan adaanya kelebihan bahan bakar  dan untuk mengatur tekanan pada ruang pompa agar selalu sekitar tekanan yang biasanya ditentukan dalam spesifikasinya, maka sebuah regulating valve di pasang di dekat outlet feed pump.

Timer akan melakukan pengaturan timing dengan memanfaatkan tekanan pada ruang pompa yang besarnya diatur oleh regulating valve tersebut.


6. Cara Kerja Plunger

cara kerja plunger
Gambar 23. cara kerja plunger

Drive shaft memutar feed pump, cam disk dan pluner secara bersama-sama. Gerakan maju-mundur plunger terjadi akibat gerakan dari bentuk permukaan cam disk yang berputar terhadap  roller dari roller holder assembly.

Bila inlet slit dari plunger dan inlet port dari plunger barrel yang dipasang dipress pada distributor head telah sejajar, bahan bakar akan dihsap kedalam ruang tekanan. Setelah inlet port barrel plunger telah ditutup oleh plunger, plunger akan naik.

Sesudah outlet slit plunger dan outlet port sejajar, tekanan pada ruang tekanan telah melampaui tekanan sisa yang ada didalam saluran bahan bakar pipa injeksi dan delivery valve telah membuka, maka bahan bakar akan mengalir dari pipa injeksi kemudian melaluai nozzle diinjeksikan ke silinder mesin.

Setelah cut-off port plunger telah sejajar dan ujung permukaan ddari control sleeve, pengiring bahan bakar oleh plunger barakhir.

Plunger barrel hanya memiliki satu buah inlet port(lubang masuk) akan tetapi memiliki sebuah outlet port (lubang keluar) untuk setiap silinder mesin. Walaupun inlet plunger memiliki inlet slit yang sama banyaknya dengan jumlah silinder ME tetapi hanya memiliki satu outlet slit dan satu equalizing slit.

a. Langkah Hisap

cara kerja plunger
Gambar 24. cara kerja plunger : langkah hisap

Sewaktu plunger melangkah kembali, yaitu saat inlet port dari barrel plunger dan inlet slit dari plunger telah sejajar, bahan bakar yang bertekanan yang berada pada ruang pompa akan dihisap masuk kedalam ruang tekanan. (Gb. 24)

b. Langkah Pengiriman

cara kerja plunger
Gambar 25. cara kerja plunger : langkah pengiriman

Sewaktu plunger diputar dan diangkat oleh cam disk, permukaan atas plunger akan menutup inlet port plunger barrel, maka awal pengkompresian dimulai. Pada waktu yang hampir bersamaan outlet slit plunger bertemu dengan outlet port barrel plunger. 

Akibat dari hal tersebut, bahan bakar yang ditekan oleh naiknya plunger telah melebihi kuat gaya pegas spring dari delivery valve dan sisa tekanan yang ada dalam pipa injeksi sehingga delivery valve terbuka. Kemudian bahan bakar diinjeksikan melalui nozzle dan nozzle holder kedalam ruang bahan bakar mesin. (Gb. 25)

c. Akhir dari Injeksi

cara kerja plunger
Gambar 26. cara kerja plunger : akhir dari injeksi

Bila ujung permukaan control sleeve bertemu dengan cut-off port (saluran penghenti) plunger, maka bahan bakar yang ada pada plunger (yaitu yang ada pada tekanan), dimana  tekanan lebih besar dari tekanan pada ruang pompa,  akan kembali pada ruang pompa melalui cut-off port tersebut. 

Tekanan akan segera berkurang, delivery valve akan tertutup karena gaya pegas spring, maka pengiriman bahan bakar berakhir. Cara kerja tersebut berlangsung secara seketika.

d. Langkah Penyesuaian

cara kerja plunger
Gambar 27. cara kerja plunger : langkah penyesuaian

Sesudah penginjeksian berakhir, plunger berputar 180o maka outlet port plunger barrel akan bertemu equalizing slit dari plunger.

Dengan demikian tekanan bahan bakar pada passage (terusan) diantar outlet plunger barrel dan delivery valve akan berkurang hingga sama besarnya denagan ruang pompa. 

Langkah ini menyesuaikan tekanan pada outlet port masing-masing silinder pada saat penginjeksian untuk setiap puutaran, selain itu juga untuk menjaga kestabilan penginjeksian. 

Cara kerja tersebut akan menghasilkan sauatu penginjeksian yang berlangsung pada setiap putaran (pompa).

e. Pencegah Putaran Terbalik

langkah plunger untuk silinder A dan B
Gambar 28. langkah plunger untuk silinder A dan B

Bila plunger bergerak pada arah putaran yang normal, inlet port akan terbuka ketika plunger melangkah mundur, bahan bakar yang cukup jumlahnya akan dihisap ke ruang tekanan. Selama waktu pengkompresian, inlet port akan tertutup dan penginjaksian dilakukan. 

Akan tetapi bila mesin berputar kearah yang terbalik (contohnya saat berhenti dan mesin perlahan jalannya, kendaraan dipakai dan bergerak mundur sehingga mesin terputar dan sellanjutnya), inlet port plunger barrel dan inlet slit plunger akan sejajar sewaktu plunger naik, maka bahan bakar tidak dapat dikompresi sehingga pengiriman bahan bakar tak terjadi. Karena kejadian tersebut mesin akan segera mati.

f. Kontrol Jumlah Injeksian 

Jumlah pengiriman bahan bakar akan bertambah atau berkurangg karena effective strokenya, yang akan berubah-ubah seesuai dengan posisi control sleeve.

Langkah efektif plunger
Gambar 29. Langkah efektif plunger

Efective stroke adalah langkah plunger dari mulai tertutupnya lubang (port) plunger sampai ke ujung permukaan control sleeve sewaktu pengiriman bahan bakar, sesudah inlet port, plunger barrel dan inlet slit plunger barrel tertutup. 

Efective stroke adalah sebanding dengan jumlah pengiriman bahan bakar seperti dapat terlihat pada Gb 29, panjang langkah control sleeve ke kiri akan mengurangi effective stroknya, dan sebaliknya panjang langkah control sleeve ke kanan akan menambah effective stroke dan pebgiriman bahan bakar. 

Walaupun posisi awal dalam penginjeksian selalu tetap, akhir dari penginjeksian akan berubah-ubah tergantung dari posisi control sleeve yang diatur oleh governor.


7. Delivery Valve dan Damping Valve

Saat bertambahnya tekanan bahan bakar yang diakibatkan dari langkah pengkompresian plunger telah melampaui kuat gaya pegas dari valve spring dan sisa tekanan dalam pipa injeksi, delivery valve akan membuka, maka bahan bakar dikirimkan melalui nozzle dan nozzle holder. (gb.30 A).

kemudian, bila tekanan buka nozzle telah tercapai, penginjeksian ke silinder mesin tertentu terjadi. Sewaktu plunger telah terangkat dan injeksi telah berakhir, tekanan pada ruang tekanan secara mendadak turun, maka spring dari delivery valve akan menutup  delivery valve.

Untuk mencegah terjadinya penundaan injeksi maka mempertahankan adanya sisa tekanan yang mesih ada pada pipa injeksi yang berguna untuk injeksi beriktunya sangatlah diperlukan.

Delivery valve berfungsi untuk mencegah terjadinya arus balik bahan bakar sewaktu plunger melangkah untuk menghisap bahan bakar.

cara kerja delivery valve
Gambar. 30 cara kerja delivery valve

Ditengah tengah delivery valve terdapat sebuah piston. Sesudah injeksi berakhir dan tepian piston bertemu dengan bagian atas valve seat ( gb 30 B), besar tekanan didalam pipa injeksi akan berkurang sesuai dengan volume dari bahan bakar yang ditarik kembali oleh delivery valve sewaktu delivery valve kembali kedudukanya (diameter piston). 

Akibat hal tersebut diatas, penghentian injeksi yang terjadi secara tiba-tiba dapat terlaksana karena saat penginjeksian telah berakhir, maka pengiriman bahan bakar yang tak diinginkan dapat dicegah. (Gb 30 C)

cara kerja damping valve
Gambar 31.  cara kerja damping valve

Damping valve adalah sebuah komponen dari delivery valve yang kontruksinya dapat dilihat pada gb 31.

Damping valve menekan damping valve spring dan membuka hampir bersamaan waktunya dengan terbukanya delivery valve. Bahan bakar dikirim oleh plunger melalui pipa injeksi ke nozzle holder dan nozzle. Pada saat berakhirnya penginjeksian, damping valve akan menutup lebih awal (kedudukanya) dari delivery valve akibat gaya pegas dari damping valve spring.

Sesudah itu karena bahan bakar hanya sedikit yang ditarik kembali dan masuk kedalam lubang kecepatan yang berada pada damping valve samping delivery valve sudah betul-betul duduk, maka suatu penurunan tekanan yang secara tiba tiba didalam pipa injeksi dapat dicegah.

Suatu penurunan tekanan kadang kadang akan menyebabkan suatu tekanan negative, dan tekanan negative tersebut dapat menimbulkan terjadinya gelembung udara. Dengan adanya gelembung udara pada pipa injeksi, pipa injeksi akan berkarat dan karat tersebut dapat menyebabkan patahnya pipa. Damping valve dipasang untuk mencegah terjadinya masalah tersebut diatas.

Related Posts
Baca juga :

Mau donasi lewat mana?

Donate with Paypal
BANK BNI - An.mechanical engineering / Rek - 2345xxx
Gopay-
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. klik icon panah di atas

About the Author

Kami percaya bahwa akses pendidikan berkualitas adalah hak mendasar bagi setiap anak Indonesia.

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.