Silahkan hubungi kami jika Anda menemukan link error atau ingin memberikan masukan dan saran Contact Us Ebook Telegram

BEVEL PROTACTOR ( ALAT UKUR SUDUT BUSUR BILAH )

Protractor adalah sebuah alat ukur yang penggunaannya untuk mengukur dimensi kemiringan atau sudut dengan cara memiringkan bilah nya pada benda kerja
Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated

bevel protactor

Protractor adalah sebuah alat ukur yang penggunaannya untuk mengukur dimensi kemiringan atau sudut dengan cara memiringkan bilah nya pada benda kerja yang akan diukur . Protactor juga sering disebut sebagai busur derajat ataupun busur bilah .

 {tocify} $title={Daftar Isi Artikel}

Tahukah Anda ? Protractor ditemukan oleh Otto Trefz dan Jhonson Gladwin E.

Jenis - Jenis Protractor

Protractor yang umum dipakai ada 2 jenis, yaitu :

1. Protractor sederhana ( busur baja )

 Yaitu sebuah protractor yang hanya memiliki 2 bagian utama yang terdiri dari busur derajat (180° ) dan juga sebuah bilah yang biasanya dilengkapi dengan pengukuran mistar . Setiap 1 strip pada pringannya bernilai 1° dan pada mistar nya bernilai 1mm.

bevel protactor

Protractor ini biasa digunakan untuk pengukuran sudut yang tidak terlalu presisi dan pengukuran yang berlangsung cepat .

2 . Universal Bevel Protractor

Protractor ini merupakan pengembangan dari protractor sederhana sehingga memiliki bagian yang lebih kompleks dan juga lebih teliti.

bevel protactor

Protractor ini biasa digunakan untuk pekerjaan pekerjaan yang memiliki tingkat kepresisian yang tinggi , seperti mengukur sudut berpasangan .

 

Bagian - Bagian Protactor

Pada umumnya, protractor terdiri dari 2 bagian utama yaitu Piringan ( Busur ) dan sebuah Bilah . Namun setelah dikembangkan maka protactor sudah semakin kompleks dan teliti , adapun bagian-bagiannya, yaitu :

bagian protactor

1.     Petat dasar, yaitu sebuah bilah yang digunakan sebagai dasar atau patokan ( titik pengukuran pertama ) ketika pengukuran berlangsung . Bilah ini juga sering disebut penyiku yang dilengkapi dengan skala nonius . Bilah ini biasanya tidak dapat bergerak ataupun berputar .

2.     Bilah Utama , yaitu bilah yang terhubung pada salah satu ujung petat dasar dan juga pada piringan ( busur derjat ) yang digunakan sebagai titik pengukuran kedua . Bilah ini dapat diputar 360° untuk mendapatkan sudut yang akan diukur .

3.     Kunci Bilah , yaitu sebuah poros berulir yang menghubungkan antara petat dasar dan bilah utama pada salah satu ujung petat dasar, selain itu juga sesuai namanya berfungsi untuk mengunci bilah utama agar tidak bergerak ketika pembacaan ukuran berlangsung .

4.     Kunci Piringan , sama hal nya seperti kunci bilah namun pengunci ini berada pada bagian penyiku dari petat dasar ( didekat skala nonius ) yang berfungsi sebagai pengunci piringan ( busur derajat ) ketika diperlukan untuk menetapkan titik 0° .

5.     Skala Utama, yaitu skala yang terdapat pada piringan atau busur derajat , yang disertai dengan strip-strip pengukuran yang setiap 1 stripnya bernilai = 1° . Pada dasarnya skala utama ini sama dengan 360° , namun untuk mempermudah proses pembacaan ukuran maka dibuat dengan rentang 0°-90° dan 90°-0° pada sebelah kiri dan kanan titik 0° utama .

6.     Skala Nonius , yaitu skala yang digunakan untuk mendapatkan pengukuran yang lebih teliti biasanya bersatuan menit dimulai dari angka 0-60' atau berjumlah 12 strip , yang 1 stripnya bernilai 5' ( 5 menit ) pada sisi kiri dan kanan strip 0 , yang terletak pada bilah penyiku petat dasar .

7.     Piringan Dasar , yaitu piringan sebagai tempat penulisan skala utama .

8.     Kaca Pembesar ( jika ada ) , terdapat pada skala nonius yang tujuan utamanya adalah untuk memperjelas angka ataupun strip pada skala nonius.

Cara Penggunaan

Penggunaan protractor seperti ini sangat dipengaruhi oleh kebersihan alat ukur dan  benda yang diukur, kondisi alat ukur ,  keterampilan penggunanya serta ketangkasan mata dalam membacanya .

Adapun tata cara pengukuran dengan alat ini adalah:

1.     Bersihkan permukaan benda kerja dan juga protrractor yang digunakan .

2.     Kendurkan pengunci bilah, agar bilah utamanya dapat leluasa berputar ketika menetapkan pengukuran. Apabila diperlukan untuk kasus tertentu maka kendurkan juga pengunci piringan .

3.     Kemudian , letakkan dan rapatkan petat dasar pada sisi benda kerja yang dianggap tepat sebagai patokan atau titik pertama pengukuran .

4.     Setelah itu, putar juga bilah utama ke sisi benda kerja yang akan diukur dan rapatkan .

5.     Apabila diperlukan , kuncilah pengunci bilah utama yang telah dikendurkan tadi agar bilah utama tidak bergerak dan tetap berada pada titik pengukurannya .

6.     Kemudian bacalah hasil pengukurannya dengan menjumlahkan hasil pembacaan pada skala utama dan nonius .  

cara menggunakan bevel

Cara membaca Bevel Protactor

Untuk tata cara membacanya sama halnya seperti pada jangka sorong atau Klik Disini. Ada satu cara tambahan saja untuk membaca alat ukur protractor ini yaitu menentukan darimana titik 0° dimulai, agar tidak salah membaca , adapun caranya yaitu dengan melihat pada skala utamanya yaitu pada sebelah mana angka terkecil dimulailah 0° dimulai .

Contoh 1

contoh soal bevel

1.     Perhatikan skala utama nya untuk menentukan titik 0° pengukuran dimulai dari sebelah mana. Pada gambar dapat diketahui titik pengukuran 0° dimulai dari sebelah kanan, dengan cara melihat angka terkecil skala utama dimulai dari sebelah mana.

1.     Carilah strip skala utama yang berada tepat dibelakang strip angka 0 skala nonius, pada gambar dapat dilihat, yaitu pada strip ke-39. Maka nilainya adalah 39°.

2.     Kemudian, carilah strip skala nonius yang segaris/sejajar dengan strip skala utama, pada gambar ditunjukkan dengan strip merah, yaitu pada strip ke-8 lalu kalikan dengan 5', maka nilainya adalah : 8 x 5 ' = 40' ( menit ) .

3.     Terakhir tinggal jumlahkan hasil pembacaannya. Maka didapat : 39° + 40' = 39° 40'.

 

Contoh 2

contoh soal bevel

1.     Perhatikan arah pengukurannya, pada gambar yaitu dimulai dari kiri .

2.     Carilah skala utama yang berada tepat di belakang angka 0 skala nonius, yaitu strip ke - 10, maka nilainya = 10°.

3.     Kemudian, carilah strip skala noniud yang segaris/sejajar dengan strip skala utama, pada gambar ditandai dengan strip merah yaitu strip ke-9, maka nilainya : 9 x 5' = 45' .

4.     Jumlahkan hasil keduanya , maka didapatkan 10°45'.

 

Contoh 3

contoh soal bevel

1.     Perhatikan arah dimulainya 0°, pada gambar dimulai dari kanan .

2.     Cari strip skala utama di belakang strip 0 skala nonius , pada gambar yaitu strip ke-32 . Maka nilainya : 32°

3.     Cari strip skala nonius yang sejajar dengan strip skala utama, pada gambar ditandai dengan strio merah, yaitu strip ke-6 , maka nilainya : 6 x 5' = 30' .

4.     Maka hasil pengukuran yang didapatkan adalah 32°30' .

Baca juga :

Mau donasi lewat mana?

Donate with Paypal
BANK BNI - An.mechanical engineering / Rek - 2345xxx
Gopay-
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. klik icon panah di atas

About the Author

Kami percaya bahwa akses pendidikan berkualitas adalah hak mendasar bagi setiap anak Indonesia.

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.