Silahkan hubungi kami jika Anda menemukan link error atau ingin memberikan masukan dan saran Contact Us Ebook Telegram

Pengertian Ketelitian, Ketepatan, Ukuran Dasar, Toleransi, Harga Batas dan Kelonggaran

Ketelitian (Accuracy) dalam pengukuran mengacu pada seberapa dekat hasil pengukuran dengan nilai yang sebenarnya atau nilai yang diharapkan.
Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated
ketelitian

Ketelitian, ketepatan, ukuran dasar, toleransi, harga batas, dan kelonggaran adalah konsep penting dalam dunia teknik dan pengukuran. Ketika melakukan pekerjaan yang membutuhkan presisi dan akurasi, seperti dalam pembuatan produk atau perbaikan mesin, pemahaman yang tepat tentang konsep-konsep ini sangat penting. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian masing-masing konsep serta pentingnya memahaminya dalam praktik teknik dan pengukuran.

Istilah-istilah dalam pengukuran

Pengertian Ketelitian (Accuracy)

1. Ketelitian (Accuracy)

Kata teliti dalam dunia keteknikan mempunyai dua arti. Pertama, teliti yang dikaitkan dengan apakah hasil suatu pengukuran persis atau mendekati sama dengan ukuran yang sudah ditentukan. Misalnya, pada tangkai bor biasanya dicantumkan ukuran diameter bor tersebut. Lalu kita ingin mengecek ukuran tersebut dengan menggunakan mikrometer. Setelah diukur ternyata diperoleh hasil yang sama persis dengan ukuran yang ada pada tangkai bor tersebut. Keadaan seperti ini dinamakan dengan istilah teliti. 

Kedua, teliti yang dikaitkan dengan proses pengukuran itu sendiri. Misalnya, seseorang mencoba mengecek ukuran diameter bor yang besarnya tertera pada tangkai bor tersebut. Alat yang yang digunakan adalah mistar baja. Setelah diletakkannya pada ujung tangkai bor tersebut kemudian dibaca skalanya, ternyata hasil pembacaan menunjukan bahwa diameter bor tersebut lebih besar tiga skala dari pada mistar baja. Lalu orang yang mengukur tadi berkesimpulan bahwa ukuran yang tercantum pada tangkai bor tersebut adalah salah.

Dari contoh ini dapat dikatakan bahwa proses pengukuran tersebut tidak teliti dikarenakan penggunaan alat ukur yang kurang tepat dan mungkin masih di tambah lagi dengan prosedur pengukuran yang tidak tepat pula. Jadi, dari kedua contoh diatas dapat disimpulkan bahwa kata teliti selalu dikaitkan dengan hasil pengukuran yang mengacu pada ukuran benda yang diukur.

Makin dekat atau kalau mungkin persis sama antara hasil pengukuran dengan harga dari benda yang diukur, maka hal ini dikatakan semakin teliti atau dengan kata lain ketelitiannya tinggi. Perbedaan antara hasil pengukuran dengan ukuran dari benda ukur biasanya disebut dengan istilah kesalahan sistematis (systematic error). Semakin kecil kesalahan sistematis ini maka proses pengukuran yang dilakukan seseorang semakin teliti.

Secara singkat ketelitian dapat diartikan:
Ketelitian (Accuracy) dalam pengukuran mengacu pada seberapa dekat hasil pengukuran dengan nilai yang sebenarnya atau nilai yang diharapkan. Ketelitian dinyatakan dalam satuan ukuran, dan semakin tinggi nilai ketelitian, semakin dekat hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya atau nilai yang diharapkan.

Pengertian Ketepatan (Precision)

2. Ketepatan (Precision)

Untuk memberikan gambaran mengenai kata ketepatan ini dapat diambil contoh yang sangat sederhana berikut ini. Misalnya, seseorang menembak satu sasaran seratus kali dengan pistol dan cara menembak yang identik, ternyata dari seratus kali tembakan tersebut sembilan puluh lima kali diantaranya mengenai sasaran. Dari contoh ini dapat dikatakan bahwa orang tersebut memiliki ketepatan yang tinggi dalam menembak. Demikian pula halnya dengan proses pengukuran.

Apabila seseorang melakukan pengukuran terhadap suatu obyek dengan cara berulangulang dan diperoleh hasil yang hampir sama dari masing-masing pengukuran bila dibandingkan harga rata-rata pengukuran yang berulang-ulang tersebut, maka dikatakan proses pengukuran itu mempunyai ketepatan yang tinggi.

Dasar untuk menentukan apakah ketepatan proses pengukuran itu tinggi atau rendah adalah besarnya kesalahan yang timbul yang dalam hal ini lebih dikenal dengan istilah “kesalahan rambang”. Jadi, dapat diulangi lagi disini bahwa suatu proses pengukuran dikatakan mempunyai ketepatan yang tinggi apabila pengukuran itu dilakukan secara berulangulang dan sama dimana hasil dari masing-masing pengukuran tadi mendekati sama dengan harga rata-rata dari keseluruhan hasil pengukuran tersebut.

Secara singkat Ketepatan dapat diartikan:
Ketepatan (Precision) dalam pengukuran mengacu pada seberapa dekat hasil pengukuran dengan hasil pengukuran yang lain yang dilakukan dalam kondisi yang sama. Ketepatan dinyatakan dalam satuan ukuran, dan semakin tinggi nilai ketepatan, semakin dekat hasil pengukuran dengan hasil pengukuran yang lain yang dilakukan dalam kondisi yang sama. Ketepatan juga dapat dipengaruhi oleh banyak faktor yang sama dengan ketelitian.

Pengertian Ukuran Dasar

3. Ukuran Dasar (Basic Size)

Ukuran dasar merupakan dimensi atau ukuran nominal dari suatu obyek ukur yang secara teoritis dianggap tidak mempunyai harga batas ataupun toleransi. Walaupun harga sebenarnya dari suatu obyek ukur tidak pernah diketahui, namun secara teoritis ukuran dasar tersebut diatas dianggap sebagai ukuran yang paling tepat. Dalam gambar teknik akan nampak jelas dimana letak dari ukuran dasar tersebut yang biasanya dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat.

Dan kebanyakan pula ukuran dasar ini dipakai untuk mengkomunikasikan benda-benda yang berbentuk silindris melalui gambar teknik. Jadi ada istilah poros (shaft) dan istilah lubang (hole). Akan tetapi, tidak semua benda akan berbentuk poros dan lubang. Kalau demikian apakah penggunaaan istilah ukuran dasar ini bisa juga diterapkan pada bidang-bidang datar? Untuk ini dapat diganti istilah poros dan lubang dengan istilah-istilah ruangan padat dan ruangan kosong yang berarti ada pembatasan dari dua bidang singgung, misalnya tebal dari pasak dan lebar dari alur.

Secara singkat Ukuran Dasar dapat diartikan:
Ukuran Dasar (Basic size) adalah ukuran dasar dari suatu objek yang menjadi titik acuan dalam menentukan toleransi atau batas ukuran. Ukuran dasar merupakan ukuran yang ditetapkan dalam standar atau spesifikasi produk dan digunakan sebagai acuan untuk menentukan toleransi.

Pengertian Toleransi

4. Toleransi ( Tolerance)

Toleransi memberi arti yang sangat penting sekali dalam dunia industri. Dalam proses pembuatan suatu produk banyak faktor yang terkait didalamnya, misalnya faktor alat dan operator. Oleh karena itu ukuran yang diperoleh tentu akan bervariasi. Variasi ukuran yang terjadi ini di satu pihak memang disengaja untuk dibuat, sedang dipihak lain adanya banyak faktor yang mempengaruhi proses pembuatannya.

Dalam hal variasi ukuran yang sengaja dibuat ini sebetulnya ada tujuan-tujuan tertentu yang salah satunya adalah untuk memperoleh suatu produk yang berfungsi sesuai dengan yang direncanakan. Sudah tentu variasi-variasi ukuran ini ada batasnya dan batas-batas ini memang diperhatikan betul menurut keperluan. Batas-batas ukuran yang direncanakan tersebut menunjukkan variasi ukuran yang terletak diatas dan dibawah ukuran dasar (basic size). Dengan adanya variasi hargaharga batas ini maka komponen-komponen yang dibuat dapat dipasangkan satu sama lain sehingga fungsi dari satuan unit komponen tersebut terpenuhi.

Dari penjelasan diatas maka dapat dikatakan bahwa toleransi merupakan perbedaan ukuran dari kedua harga batas yang diizinkan sehingga dari perbedaan ukuran ini dapat diketahui dimana ukuran dari komponen-komponen yang dibuat itu terletak. Besarnya toleransi merupakan selisih dari ukuran maksimum dan ukuran minimum. Jadi, dari benda yang berbentuk poros mempunyai toleransi dan dari benda yang berbentuk lubang juga mempunyai toleransi yang besarnya toleransi dari kedua benda tersebut tidak selalu sama.

Penentuan besarnya toleransi sudah barang tentu harus memperhatikan segi-segi positif dan kegunaan dari komponen yang akan dibuat. Makin presisi suatu komponen dibuat maka besarnya toleransi juga makin kecil. Makin kecil toleransi yang harus dibuat maka makin kompleks pula proses pembuatannya, apalagi bila besarnya toleransi mendekati nol. Makin kompleks proses pembuatan suatu komponen sudah tentu akan mempengaruhi pula pada biaya yang harus dikeluarkan. Kaitan antara biaya dengan besar kecilnya toleransi dapat dilihat pada Gambar berikut ini:

toleransi
Diagram hubungan antara toleransi dengan biaya pembuatan

Dari gambar di atas ternyata ada hubungan antara biaya pembuatan dengan besar kecilnya toleransi dari suatu komponen yang dibuat. Makin besar toleransi makin kecil biaya yang dikeluarkan. Sebaliknya makin kecil toleransi yang berarti makin presisi.

Suatu komponen dibuat maka biaya pembuatan akan semakin mahal. Disamping itu, waktu yang diperlukan untuk proses pembuatannya juga bisa menjadi lebih lama daripada pembuatan toleransi yang lebih besar. Masalah toleransi ini masih akan disinggung sedikit pada pembahasan suaian.

Cara penulisan dari toleransi pada gambar teknik ada beberapa macam. Dapat dilihat dibawah ini beberapa contoh penulisan toleransi.

toleransi
Penulisan toleransi dengan mencantumkan
ukuran maksimum dan minimum secara langsung.

Penulisan toleransi dengan mencantumkan ukuran dasar dan harga-harga penyimpangannya. Penyimpangan atas ditulis di atas penyimpangan bawah. Berlaku untuk poros dan lubang.

toleransi
Penulisan toleransi di mana besarnya toleransi terletak simetris terhadap ukuran dasar. Penyimpangannya di dahului dengan tanda plus-minus

toleransi
Penulisan toleransi menurut standar ISO.

Secara singkat Toleransi dapat diartikan:
Toleransi adalah rentang nilai yang diterima untuk suatu ukuran yang telah ditentukan. Toleransi dinyatakan dalam satuan ukuran dan digunakan untuk menentukan apakah suatu produk atau komponen memenuhi standar atau spesifikasi yang ditetapkan. Toleransi biasanya terdiri dari dua nilai yaitu nilai atas (upper limit) dan nilai bawah (lower limit) yang menunjukkan rentang nilai yang diterima untuk suatu ukuran.

Pengertian Harga Batas (Limits)

5. Harga batas (Limits)

Harga batas adalah ukuran atau dimensi maksimum dan minimum yang diizinkan dari suatu komponen, di atas dan di bawah ukuran besar (basic size). Pada pembahasan mengenai statistik dalam metrologi harga batas ini akan dibagi menjadi dua yaitu harga batas atas dan harga batas bawah.

Pengertian Kelonggaran (Clearance)

6. Kelonggaran (Clearance)

Kelonggaran merupakan perbedaan ukuran antara pasangan suatu komponen dengan komponen lain di mana ukuran terbesar dari salah satu komponen adalah lebih kecil dari pada ukuran terkecil dari komponen yang lain.

Contoh yang paling jelas misalnya pasangan antara poros dan lubang. Kelonggaran akan terjadi pada pasangan poros dan lubang tersebut apabila dimensi terluar dari poros lebih kecil dari pada dimensi terdalam dari lubang. Pembahasan kelonggaran ini akan disinggung lagi dalam pembahasan masalah suaian.

Secara singkat Kelonggaran dapat diartikan:
Kelonggaran (Clearance) adalah perbedaan antara ukuran maksimum suatu komponen dan ukuran minimum komponen yang berpasangan, seperti celah atau ruang kosong antara dua komponen yang bergerak.


Baca juga :

Mau donasi lewat mana?

Donate with Paypal
BANK BNI - An.mechanical engineering / Rek - 2345xxx
Gopay-
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. klik icon panah di atas

About the Author

Kami percaya bahwa akses pendidikan berkualitas adalah hak mendasar bagi setiap anak Indonesia.

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.